PERKEMBANGAN PADA MASA REMAJA
perkembangan
fisik, kognotif, dan sosial dari anak-anak usia kelas-kelas tinggi sekolah
dasar adalah hal biasa. Meskipun praremaja pada umumnya bahagia dan optimis,
dan pasti nya mereka akan banyak ketakutan, seperti takut tidak diterima dalam
kelompok teman seumuran ataupun takut campur malu grogi akan lawan jenis karena
timbul rasa ketertarikan antara mereka , tidak memiliki teman baik, dihukum
oleh orang tua mereka, orang tua mereka bercerai, atau tidak dapat berprestasi
baik di sekolah. Emosi-emosi lain dari kelompok ini termasuk marah (dan takut
tidak dapat mengendalikan kemarahan) .
Ciri-ciri yang terjadi pada Perkembangan Remaja :
Ciri-ciri yang terjadi pada Perkembangan Remaja :
1. Masa Remaja adalah
masa pencarian identitas diri.
Pada
periode ini, konformitas terhadap kelompok sebaya memiliki peran penting bagi
remaja. Mereka mencoba mencari identitas diri dengan berpakaian, berbicara dan
berperilaku sebisa mungkin sama dengan kelompoknya. Salah satu cara remaja
untuk meyakinkan dirinya yaitu dengan menggunakan simbol status, seperti mobil,
pakaian dan benda-benda lainnya yang dapat dilihat oleh orang lain.
2. Masa Remaja sebagai
periode yang paling penting.
Masa remaja ini memiliki karaterisitik yang khas jika dibanding dengan periode-periode perkembangan lainnya, adapun rinciannya adalah sebagai berikut :
a. Masa Remaja adalah periode yang penting .
Masa remaja ini memiliki karaterisitik yang khas jika dibanding dengan periode-periode perkembangan lainnya, adapun rinciannya adalah sebagai berikut :
a. Masa Remaja adalah periode yang penting .
Periode
ini dianggap sebagai masa penting karena memiliki dampak langsung dan dampak
jangka panjang dari apa yang terjadi pada masa ini. Selain itu, periode ini pun
memiliki dampak penting terhadap perkembangan fisik dan psikologis individu,
dimana terjadi perkembangan fisik dan psikologis yang cepat dan penting.
Kondisi inilah yang menuntut individu untuk bisa menyesuaikan diri secara
mental dan melihat pentingnya menetapkan suatu sikap, nilai-nilai dan minta
yang baru.
b. Masa remaja adalah masa peralihan.
Periode
ini menuntut seorang anak untuk meninggalkan sifat-sifat ke kana - kanakannya
dan harus mempelajari pola-pola perilaku dan sikap-sikap baru untuk
menggantikan dan meninggalkan pola-pola perilaku sebelumnya. Selama peralihan
dalam periode ini, seringkali seseorang merasa bingung dan tidak jelas mengenai
peran yang dituntut oleh lingkungan. Misalnya, pada saat individu menampilkan
perilaku anak-anak maka mereka akan diminta untuk berperilaku sesuai dengan
usianya, namun pada kebalikannya jika individu mencoba untuk berperilaku
seperti orang dewasa sering dikatakan bahwa mereka berperilaku terlalu dewasa untuk
usianya.
3. Masa remaja sebagai
masa peralihan.
Beberapa transisi yang dihadapi pada masa remaja diantaranya:
a. Transisi dalam emosi .
Ciri utama remaja adalah peningkatan kehidupan emosinya, dalam arti sangat peka, mudah tersinggung perasaannya. Remaja dikatakan berhasil melalui masa transisi emosi apabila ia berhasil mengendalikan diri dan mengekspresikan emosi sesuai dengan kelaziman pada lingkungan sosialnya tanpa mengabaikan keperluan dirinya.
b. Transisi dalam sosialisasi .
Pada masa remaja hal yang penting dalam proses sosialisasinya adalah hubungan dengan teman sebaya , baik sejenis maupun lawan jenis.
c. Transisi dalam agama .
Sering terjadi remaja yang kurang rajin melaksanakan ibadah seperti pada masa kanak-kanak. Hal tersebut bukan karena melunturnya kepercayaan terhadap agama, tetapi timbul keraguan remaja terhadap agama yang dianutnya sebagai akibat perkembangan berfikirnya yang mulai kritis.
d. Transisi dalam hubungan keluarga .
Dalam satu keluarga yang terdapat anak remaja, sulit terjadi hubungan yang harmonis dalam keluarga tersebut. Keadaan ini disebabkan remaja yang banyak menentang orang tua dan biasanya cepat menjadi marah. Sedangkan orang tua biasanya kurang memahami ciri tersebut sebagai ciri yang wajar pada remaja.
e. Transisi dalam moralitas .
Pada masa remaja terjadi peralihan moralitas dari moralitas anak ke moralitas remaja yang meliputi perubahan sikap dan nilai-nilai yang mendasari pembentukan konsep moralnya. Sehingga sesuai dengan moralitas dewasa serta mampu mengendalikan tingkah lakunya sendiri.
Beberapa transisi yang dihadapi pada masa remaja diantaranya:
a. Transisi dalam emosi .
Ciri utama remaja adalah peningkatan kehidupan emosinya, dalam arti sangat peka, mudah tersinggung perasaannya. Remaja dikatakan berhasil melalui masa transisi emosi apabila ia berhasil mengendalikan diri dan mengekspresikan emosi sesuai dengan kelaziman pada lingkungan sosialnya tanpa mengabaikan keperluan dirinya.
b. Transisi dalam sosialisasi .
Pada masa remaja hal yang penting dalam proses sosialisasinya adalah hubungan dengan teman sebaya , baik sejenis maupun lawan jenis.
c. Transisi dalam agama .
Sering terjadi remaja yang kurang rajin melaksanakan ibadah seperti pada masa kanak-kanak. Hal tersebut bukan karena melunturnya kepercayaan terhadap agama, tetapi timbul keraguan remaja terhadap agama yang dianutnya sebagai akibat perkembangan berfikirnya yang mulai kritis.
d. Transisi dalam hubungan keluarga .
Dalam satu keluarga yang terdapat anak remaja, sulit terjadi hubungan yang harmonis dalam keluarga tersebut. Keadaan ini disebabkan remaja yang banyak menentang orang tua dan biasanya cepat menjadi marah. Sedangkan orang tua biasanya kurang memahami ciri tersebut sebagai ciri yang wajar pada remaja.
e. Transisi dalam moralitas .
Pada masa remaja terjadi peralihan moralitas dari moralitas anak ke moralitas remaja yang meliputi perubahan sikap dan nilai-nilai yang mendasari pembentukan konsep moralnya. Sehingga sesuai dengan moralitas dewasa serta mampu mengendalikan tingkah lakunya sendiri.
4. Masa remaja sebagai
usia yang menimbulkan ketakutan.
Adanya
stereotipe yang menganggap remaja sebagai masa yang tidak rapi, tidak dapat
dipercaya dan merusak. Hal ini menimbulkan ketakutan pada remaja jika bersama
orang dewasa. Karena hal ini sudah melekat pada sebagian besar orang dewasa
pada umumnya.
5. Masa remaja sebagai
masa yang tidak realistik.
Remaja
mempunyai pandangan bahwa dunia sebagai sesuai keinginannya dan tidak sebagai
mana kenyataanya, oleh karena hal tersebut remaja meninggi emosinya apabila
gagal dan disakiti hatinya. Remaja lambat laun akan mengerti secara rasional
dan realistik sesuai bertambahnya pengalamannya.
6. Masa remaja adalah
periode perubahan.
Perubahan yang terjadi pada periode ini berlangsung secara cepat, peubahan fisik yang cepat membawa konsekuensi terjadinya perubahan sikap dan perilaku yang juga cepat. Terdapat lima karakteristik perubahan yang khas dalam periode ini yaitu:
a. Peningkatan emosionalitas.
b. Perubahan cepat yang menyertai kematangan seksual, perubahan tubuh,
c. Minat dan peran yang dituntut oleh lingkungan yang menimbulkan masalah baru,
d. Karena perubahan minat dan pola perilaku maka terjadi pula perubahan nilai, dan
e. kebanyakan remaja merasa ambivalent terhadap perubahan yang terjadi.
Perubahan yang terjadi pada periode ini berlangsung secara cepat, peubahan fisik yang cepat membawa konsekuensi terjadinya perubahan sikap dan perilaku yang juga cepat. Terdapat lima karakteristik perubahan yang khas dalam periode ini yaitu:
a. Peningkatan emosionalitas.
b. Perubahan cepat yang menyertai kematangan seksual, perubahan tubuh,
c. Minat dan peran yang dituntut oleh lingkungan yang menimbulkan masalah baru,
d. Karena perubahan minat dan pola perilaku maka terjadi pula perubahan nilai, dan
e. kebanyakan remaja merasa ambivalent terhadap perubahan yang terjadi.
7. Masa remaja sebagai usia bermasalah.
Jika dulu pada
Perkembangan Remaja yang mereka pikirkan hanyalah masa depan, dan kebahagiaan
orang tua mereka, maka zaman sekarang gaya adalah yang terpenting! Kenakalan
remaja biasa disebut dengan istilah Juvenile berasal dari bahasa Latin
juvenilis, yang artinya anak-anak, anak muda, ciri karakteristik pada masa
muda, sifat-sifat khas pada periode remaja, sedangkan delinquent berasal dari
bahasa latin “delinquere” yang berarti terabaikan, mengabaikan, yang kemudian
diperluas artinya menjadi jahat, nakal, anti sosial, kriminal, pelanggar
aturan, pembuat ribut, pengacau peneror, durjana dan lain sebagainya.
makasih gan atas informasinya (Y)
BalasHapusSangat bermanfaat gan
BalasHapus