Proses pembuatan dan bahan baku keramik
BAHAN BAKU
Secara garis besar bahan baku yang dipergunakan
untuk membuat keramik Terdiri atas 3 macam (triaxial), yaitu Tanah liat (clay),
Pasir, Feldspar.
1. Tanah liat (clay)
Kandungan utama dari tanah liat antara lain
Kaolinite (Al2O3.2SiO2.2H2O),
Montmorillinote, Illite, Halloysite, Perbedaan kandungan tanah liat memberikan
sifat yang berbeda-beda. Sifat tanah liat yang penting untuk pembuatan keramik
antaralain Plastisitas (kemampuan untuk dibentuk tanpa mudah retak),
Fusibilitas (kemampuan untuk dilebur), Bahan baku pasir (kwarsa), Fungsi
(sebagai bahan non plastik).
2. Pasir
Berfungsi sebagai bahan pengisi, namun jika
penambahan terlalu banyak silikat dalam pasir menyebabkan keretakan pada waktu
pembakaran.
3. Feldspar
Bahan baku feldspar berfungsi sebagai bahan
pengikat dalam pembuatan keramik, dan Menurunkan temperatur pembakaran. Ada
beberapa jenis bahan feldspar yang diantaranya K-feldspar, Na-feldspar,
Ca-feldspar.
TEKNIK PEMBUATAN
1. Teknik coil (lilit pilin)
2. Teknik tatap batu/pijat jari
3. Teknik slab (lempengan), cara pembentukan dengan
tangan langsung seperti coil, lempengan atau pijat jari merupakan teknik
pembentukan keramik tradisional yang bebas untuk membuat bentuk-bentuk yang
diinginkan. Bentuknya tidak selalu simetris. Teknik ini sering dipakai oleh
seniman atau para penggemar keramik.
4. Teknik putar, teknik pembentukan dengan alat
putar dapat menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat, silindris) dan
bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering dipakai oleh para
pengrajin di sentra-sentara keramik. Pengrajin keramik tradisional biasanya
menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat putar kaki (kick wheel).
Para pengrajin bekerja di atas alat putar dan menghasilkan bentuk-bentuk yang
sama seperti gentong, guci dll.
5. Teknik cetak, teknik pembentukan dengan cetak
dapat memproduksi barang dengan jumlah yang banyak dalam waktu relatif singkat
dengan bentuk dan ukuran yang sama pula. Bahan cetakan yang biasa dipakai
adalah berupa gips, seperti untuk cetakan berongga, cetakan padat, cetakan
jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel. Cara ini digunakan pada
pabrik-pabrik keramik dengan produksi massal, seperti alat alat rumah tangga
piring, cangkir, mangkok gelas dll.
Disamping cara-cara pembentukan diatas, para
pengrajin keramik tradisonal dapat membentuk keramik dengan teknik cetak pres,
seperti yang dilakukan pengrajin genteng, tegel dinding maupun hiasan dinding
dengan berbagai motif seperti binatang atau tumbuh-tumbuhan.
TEKNIK DEKORASI
1. Dekorasi ukir, dilakukan pada keramik halus
maupun keramik tradisional dengan menggunakan pahat ukir seperti yang dilakukan
pada media kayu.
2. Dekorasi toreh, dilakukan dengan menggunakan
benda tajam seperti pisau Torehan-torehan tersebut membentuk motif-motif sesuai
dengan yang diinginkan seperti garis-garis maupun relung-relung. Biasa dijumpai
pada pengrajin keramik tradisional di Lombok yang diterapkan pada gentong,
kendi dan piring.
3. Dekorasi melubangi, dilakukan dengan cara
melubangi bagian-bagian yang ingin dihias dengan menggunakan pipa logam yang
dipotong miring. Dekorasi semacam ini diterapkan pada barang-barang seperti
tempat lilin dan kap lampu.
4. Dekorasi stempelan/cap, teknik stempelan/cap
dapat diterapkan pada keramik dengan menekankan sebuah stempelan pada permukaan
benda keramik. Stempelan bisa dibuat dari kayu, logam, gips, atau menggunakan
tanah yang dibakar.
5. Dekorasi tempel, dilakukan dengan menempelkan
motif-motif tertentu yang dibuat dari cetakan atau dibuat langsung dengan
tangan.
6. Dekorasi lukis, dekorasi teknik lukis baik lukis
on glaze (diatas glasir) maupun under glaze (dibawah glasir) diterapkan pada
benda keramik dengan cara melukis di atas benda keramik yang sudah diglasir
maupun sebelum diglasir dengan menggunakan pewarna khusus keramik, dengan
penyelesaian akhir dibakar pada temperatur ± 800°C. Teknik dekorasi lukis ini
tidak menutup kemungkinan untuk diterapkan pada keramik tradisional, namun
bahan pewarna yang digunakan berbeda dengan keramik halus. Bahan pewarna yang dipakai
adalah seperti cat paragon, asturo yang tidak dibakar lagi.
7. Dekorasi sablon dan Dekorasi stiker, khusus
teknik sablon dan teknik stiker tidak dapat diterapkan pada keramik
tradisional, akan tetapi hanya dapat diterapkan pada keramik halus (stone ware)
dan porselin sebab keramik tradisional mempunyai porositas yang tinggi sehingga
penyerapan warna tidak bagus. Demikian juga, bahan yang digunakan tidak cocok
untuk body keramik tradisional, seperti pewarna kusus keramik, medium dll.
Teknik ini dapat dilakukan dengan menyablon langsung di atas benda keramik atau
dengan membuat stiker terlebih dahulu kemudian ditempelkan pada permukaan benda
keramik. Teknik sablon langsung hanya dapat diterapkan pada benda-benda keramik
yang mempunyai permukaan datar seperti pada tegel sebab alat yang digunakan
berupa screen segi empat dengan permukaan mendatar dan langsung bersentuhan
dengan permukaan benda keramik. Sedangkan teknik stiker dapat diterapkan pada
semua jenis permukaan teknik sablon dan stiker sama halnya dengan teknik lukis
dengan penyelesaian akhir dibakar pada temperatur + 800°C.
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.
BalasHapusHarga
Terjangkau
Spesial
Solusi
Penawaran spesial
Salam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
Other Chemical
RO Chemical
Hand sanitizer
Evaporator
Oli Grease
Karung
Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO
Zinc oxide